Minggu, 20 Februari 2022

TEORI LOKASI VAN THUNEN

Teori Von Thunen dipublis tahun 1826 disebut "negara yang terisolasi" dalam buku Der Isolierte staat. Teori Von Thunen didasarkan pada asumsi:

1. daerah terpencil (terisolasi)

2. kota adalah pasar untuk surplus produk pertanian dari daerah hinterland dan tidak menerima produk pertanian dari daerah lain.

3. backyard hanya menjual produk pertaniannya ke kota itu, tidak ke kota lain.

4. hinterlnad (the rear areas) nemiliki lingkungan alam yang homogen  (keseragaman kesuburan tanah) dan sesuai untuk tanaman dan ternak.

5. hinterland dihuni oleh petani yang menginginkan keuntungan maksimum dan dapat menyesuaikan tipe pertanian mereka dengan permintaan pasar (di kota).

6. hanya ada satu tipe transportasi darat (misal gerobak yang ditarik kuda)

7. biaya transportasi berbanding lurus dengan jarak tempuh dan ditanggung oleh petani. Produk pertanian dijual langusng setelah panen.

Pada keadaan aktual, ternyata ada hal hal yang tidak sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam mengembangkan perencanaan tata ruang atau teori lokasi aktivitas pertanian termasuk:

a. biaya transportasi sering bervariasi dari tempat ke tempat dan tidak selalu linear.

b. perbedaan sistem transportasi (asumsi keseragaman) sehingga tidak semua tempat mempunyai akses langsung ke pasar.

c. banyak tempat untuk memasarkan komoditi pertanian (asumsi hanya ada satu pasar)  kondisi pola konsentris akan terdistribusi oleh adanya lebih dari satu tempat pemasaran.

d. perbedaan sumberdaya menurut tempat (asumsi kualitas lahan homogen).

e. perubahan harga komoditas, harga produk bisa naik atau turun (dalam asumsi dianggap tetap).

Penyimpangan dari kondisi ideal Von Thunen:

1. Pendapatan petani untuk hidupnormal adalah termasuk bagian dari biaya produksi, bentuk lingkaran simetris akan terganggu jika standar hidup petani bervariasi dimasing masing tempat. Misalnya petani dipinggiran kota bisa menerima standar hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan yang hidup dekat dengan pusat kota.

2. Perbedaan sumberdaya menurut tempatnya, asumsinya kualitas lahan homogen, ternyata kondisi lahan sangat bervariasi, menghasilkan distorsi kepada pola konsentris teratur. Kesuburan lahan tidak seragam sehingga biaya produksi juga bervariasi demikian juga dengan iklim mempengaruhi biaya produksi.

3. Harga input bervariasi dari suatu tempat ke tempat lainnya terutama yang berasal dari pusat kota, contohnya pupuk, kebutuhan yang lain seperti obat, lsysnsn ysng dibutuhkan oleh masyarakat, biayanya bervariasi sesuai dengan ruang.

4. Biaya transportasi, asumsi awalnya biaya transportasi berbanding lurus dengan jarak menggunanakan peralatan transportasi yang lain (kanal, sungai), biaya lebih murah dibandingkan dengan gerobak darat. Perjalanan dengan menggunakan 2 atau lebih sarana trasnportasi akan menghasilkan perbedaan biaya pada jarak yang sama, biaya aktual tergantung secara proporsional dengan jarak yang ditempuh dengan masing masing media transportasi. Jarak harus mempertimbangkan jarak ekonomi bukan semata jarak fisik, jadi biaya trasnportasi yang dibutuhkan perlu dipertimbangkan dan bukan jarak dalam kilometer, contohnya ada penghalang gunung. Biaya transportasi yang bervariasi pada suatu tempat ke tempat lain dan tidak selalu linear.

5. Banyak tempat pemasaran dari produksi komoditas pertanian (asumsi hanya ada satu tempat pemasaran)

6. Perubahan harga komoditas, harga produk bisa naik atau turun (dalam teori atau asumsi ditetapkan harga tetap)

7. Subsidi, pajak dan pembatasan perdagangan, ini mempengaruhi harga produk sehingga mempengaruhi lokasi produksi.

Ada 4 hal penting yang dicatat Von Thunen:

1. Dalam melakukan pertanian atau aktivitas perkebunan, biaya harus memperhitungkan atau mempertimbangkan untuk masing masing area dan hasil yang didapat dan pola tanam butuh untuk diatur supaya hasil bersih yang diperoleh dari masing masing area maksimum.

2. Untuk masing masing tipe dari sistem pertanian, ada area kepemilikan yang optimal. Area pertanian erat kaitannya dengan lokasi dan adalah satu dari penentu sistem pertanian.

3. Jarak dari pusat kota dimana tipe tertentu dari tanaman tidak bisa ditanam atau dibudidayakan dipengaruhi oleh jarak lahan dari rumah petani ke area dari tanaman dimana lahan tersebut ditanami.

4. Mengatur kepemilikan lahan pertanian, konsilidasi lahan pertanian yang relatif jauh dari rumah petani ditukar dengan petani yang dekat dengan lahan, sehingga jarak sepetak lahan menjadi relatif dekat dengan rumah petani.


PENGANTAR TEORI LOKASI

        Analisis lokasi awalnya merupakan pertanyaan inti ekonomi regional, pertanyaan dalam menentukan lokasi adalah dimana dan kenapa. Dari awal sampai akhir 1950an teori lokasi didominasi oleh pendekatan lokasi geografi. Sejak 1950 diperkaya dengan analisis kuantitatif, model dinamis dan optimasi model bersama dengan pengembangan ilmu wilayah. Sejak akhir 1980an pendekatan metode kuantitaif telah dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek spasial, pada tahap terbaru model spatio temporal dikembangkan terutama dengan pengembangan metode statistika spasial, ekonomi spasial dan GIS. Prinsip teori lokasi adalah lokasi dari kegiatan ekonomi menyediakan keuntungan maksimum dibandingkan dengan lokasi lain didalam suatu wilayah (kita bisa memilih suatu lokasi untuk suatu kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan maksimum dibanding lokasi lain).

        Didalam pendekatan teori lokasi , aktivitas disuatu wilayah terbagi dalam 2 aktivitas utama yaitu:

1. Aktivitas pertanian (menggunakan ruang secara luas, tergantung pada kondisi alam)

2. Aktivitas non pertanian (terutama aktivitas industri), menggunakan ruang secara intensif, memproses      sumberdaya alam menjadi barang.

Aktivitas industri dan non pertanian lainnya akan terkonsentrasi di kota, aktivitas pertanian dilakukan diluar kota atau wilayah perdesaan. Teori lokasi:

1. Teori Von Thunen tentang lokasi produksi pertanian terutama untuk lokasi dari jenis aktivitas        pertanian yang paling menguntungkan disebuah wilayah meletakkan dasar hubungan antara konsep ekonomi dan lokasi spasial.

2. Teori lokasi industri (Weber)

terutama untuk penempatan lokasi industri yang paling menuntungkan disuatu wilayah. Peruntukan lokasi dari industri secara regional dipengaruhi oleh biaya transportasi dan biaya tenaga kerja.



Selasa, 15 Februari 2022

SEJARAH PENGINDERAAN JAUH


Penginderaan jauh menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memperoleh informasi, yang dipancarkan atau dipantulkan oleh obyek yang diamati. Menempatkan peralatan (sensor) yang menerima radiasi atau pantulan pada pesawat udara dan satelit dan mengamati permukaan bumi dengan obyek-obyek yang terdapat di atasnya, permukaan laut atau atmosfer. Dalam prakteknya permukaan bumi diindera melalui sensor, yang ditempatkan pada pesawat udara atau satelit (platform).


Sejarah penginderaan jauh

Orang yang pertama kali berhasil mewujudkan angan-angan untuk terbang adalah Archytas dari Tarente, seorang murid serta pengikut ahli filsafat Pytagoras. Archytas pada tahun 400 sebelum Masehi sudah membuat burung merpati dari kayu yang dapat terbang. Berawal dari adanya penerbangan dan perkembangan teknologi tinggi dibidang penerbangan dewasa ini, manusia sudah dapat menciptakan alat-alat yang dapat melintasi udara yang dapat membawa satelit untuk diletakkan pada obit di luar angkasa. Sebelum adanya penginderaan jauh melalui satelit (remote sensing by satelit), penginderaan jauh telah dilakukan secara konvensional dengan memakai sarana pesawat udara. Penginderaan jauh secara konvensional memiliki banyak kelemahan, karena jangka waktu penerbangan sangat terbatas dan kurang akurat apabila tertutup awan tebal. Dengan penemuan teknologi penginderaan jauh melalui satelit kelemahan-kelemahan penginderaan secara konvensional dapat diatasi. Data yang diperoleh dengan mempergunakan satelit lebih luas jangkauannya dan dapat dipasang sepanjang masa (Hanafi, 2011).

Perkembangan  penginderaan  jauh  (PJ)  bisa  dibedakan  kedalam  dua  tahap  yaitu sebelum dan sesudah tahun 1960. Sebelum tahun 1960 masih digunakan foto udara, setelah tahun  1960  sudah  ditambah  dengan  citra  satelit.  Perkembangan  kamera  diperoleh  dari percobaan  yang  dilakukan  pada  lebih  dari  2.300  tahun  yang  lalu  oleh  Aristoteles  dengan ditemukannya teknologi Camera Obscura yang merupakan temuan suatu proyeksi bayangan melalui lubang kecil ke dalam ruang gelap. Percobaan ini dilanjutkan dari abad ke 13 sampai 19 oleh ilmuwan seperti Leonardo da Vinci, Levi ben Gerson, Roger Bacon, Daniel Barbara (penemuan  lensa  yang  dapat  dipakai  untuk  pembesaran  pandangan  jarak  jauh  melalui penggunaan teleskop), Johan  Zahr (penemuan  cermin),  Athanins  Kircher,  Johannes  Kepler, Robert Boyle, Robert Hooke, William Wollaston dan George Airy.

Pada 1700 AD, mulai ditemukan proses fotografi, yang pada akhirnya dikembangkan menjadi  teknik  fotografi  (1822)  oleh  Daguerre  dan  Niepce  yang  dikenal  dengan  proses Daguerrotype.  Kemudian  proses  fotografi  tersebut  berkembang  setelah  diproduksi  rol  film yang  terbuat  dari  bahan  gelatin  dan  silver  bromide  secara  besar-besaran.  Kegiatan  seni fotografi menggunakan balon  udara yang digunakan untuk membuat fotografi udara sebuah desa  dekat  kota  Paris  berkembang pada tahun 1858, Gaspard-Felix Tournachon pada saat itu pertama kali memotret daerah Bievre, kota Paris dengan menggunakan Balon Udara dari ketinggian 80 meter, kemudian digunakan pada Perang Dunia 1 dan 2 sebagai panduan rencana misi pertempuran. Hasil pemotretan ternyata dapat digunakan oleh ahli tata ruang kota untuk membuat peta penggunaan lahan dan peta morfologi daerah Bievre. Hal ini semakin berkembang:

a. di Amerika foto udara pertama kali di buat oleh James Wallace Black tahun 1860, dengan sebuah balon dengan ketinggian 365 meter di atas kota Boston.

b. Pemotretan udara juga pernah menggunakan wahana layang-layang yang pernah di lakukan oleh ED Archibalg (Inggris) tahun1882 dengan tujuan untuk memperoleh data meteorologi.

c. Selanjutnya tanggal 18 April 1906 pemotretan dengan layang-layang di lakukan oleh G.R. Lawrence dari Amerika Serikat untuk memotret daerah San Fransisco setelah kejadian bencana gempa bumi besar dan kebakaran yang melanda daerah tersebut

d. Pada tahun 1903 pesawat udara baru di temukan dan uji coba terbang berhasil di lakukan, akan tetapi pemotretan dengan wahana pesawat terbang baru di mulai pada tahun 1909 di atas Centovelli, Italia, dengan pilotnya bernama Wilbur Wright. Pemanfaatan citra inderaja banyak di gunakan juga selama perang dunia 1 maupun perang dunia ke II, saat itu penggunaan teknik inderaja sangat berperan dalam menentukan keberhasilan suatu misi pertempuran.

e. Pada tahun 1922, Taylor  dan  rekan-rekannya  di  Naval  Research  Laboratory  USA,  berhasil  mendeteksi  kapal dan pesawat udara. Pada masa ini Inggris menggunakan foto udara untuk mendeteksi  kapal yang melintas kanal di  Inggris guna menghindari  serangan Jerman  yang direncanakan pada musim panas tahun 1940. 

f. Era perkembangan inderaja yang spektakuler mulai terjadi saat ditemukanya roket yang membawa satelit ke ruang angkasa. Hal ini di awali dengan peluncuran satelit TIROS (Television and Infared Observation Satellite) pada tahun 1960, merupakan satelit tak berawak khusus untuk pengembangan satelit cuaca. Pada zaman dahulu pemotretan hanya menghasilkan suatu citra hitam putih dan belum berwarna seperti sekarang ini. Pada perkembangan selanjutnya di luncurkan satelit berawak seperti Merkury, Gemini, dan Apollo,

Perkembangan inderaja dan pemanfaatanya mengalami perkembangan dengan pesat. Dahulu sensor yang digunakan hanya kamera, saat ini banyak jenis sensor lain seperti scanner, magnetometer dan sonar.

Teknologi Penginderaan Jauh (Inderaja) di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1971 yakni melalui partisipasi LAPAN dalam program ERS-1 atau Landsat pertama, yang kemudian disusul pembangunan Stasiun Bumi Penerima data satelit Tiros-N / NOAA HRPT dan Landsat MSS setelah beberapa tahun kemudian (Mahsum dan Soejoeti, 1976, Wiranto, 1985) dalam (Kushardono et al., 2016).

Perkembangan inderaja di Indonesia dibagi menjadi 3 periode yakni, periode investigasi atau penjajakan pada tahun 1972-1982, periode percobaan pada 1982-1993, dan periode operasional sejak 1992 hingga sekarang (Kartasasmita, 2001) dalam (Kushardono et al., 2016).



 

DAFTAR PUSTAKA

https://geograph88.blogspot.com/2014/03/sejarah-penginderaan-jauh.html

https://ariefcasanova.wordpress.com/2015/03/23/sejarah-perkembangan-pengindraan-jauh/

Hanafi, I. H. (2011). Aktifitas Penginderaan Jauh Melalui Satelit di Indonesia dan Pengaturannya dalam Hukum Ruang Angkasa. Jurnal Sasi, 17(2), 1–10.

Kushardono, D., Dewanti, R., Sambodo, K. A., & Arief, R. (2016). Kebutuhan Pengguna Data Penginderaan Jauh di Indonesia : Studi Awal Untuk Conceptual Design Review Satelit SAR Ekuatorial Indonesia INARSSAT-1. International Conference of Indonesian Society for Remote Sensing, Gambar 1, 510–520.

 

 

Senandung lama

Senandung lama

Menguak semerbak bianglala itu
Saat buah semangat merekah hari
Saat asa mengehentak langit tuhan
Langit yang makin tak berujung
Buram makin nyata
Semerbak senja menyentuhnya
Pecah sudah……………………….
(Bojong Kembar, 18 Juli 2006)

Garisku..,
melodi ini menggilai hatiku
Denting piano ini menggelorakan sanubari
Desah gelombang menenggelamkan sesak dihati
Ketawa Ya ketawa sendiri
Ketawa Mengingat apa yang telah terjadi
ketawa Ya ketawa sunyi
 Membayang kenaifanku
Ketawa sajalah
Hingga bumi runtuh keujung masa
(Bojong Kembar 2006)

Kelakar anakmu menyayat hatimu
Masa depan anakmu jadi tak menentu
Nasibmu menyertai anakmu
Satu nama tak tertahan tangis
Tuntut ilmu berakhir sudah
Satu nama menangis sudah
Lembaran kertas tak berdaya didapat
Lembar kertas menyambut semangat awal sekolah
(Bojong Kembar, 16 Juli 2006)

Sudah lah
Kembalikan raga ini
Kembali kedalam logika suci
Lelah hati tersembunyi
Sudahlah
Kembalikan raga ini
Kembali diperaduan
Peraduan ditemani sepoi angin
Sudahlah
Kembalikan raga ini
Kembali ke alam fantasi penuh watak
Watak para sahabat yang halus menyentuh sanubari
Sudahlah
Cepatlah putaran waktu
Cepatlah rotasi bumi
Energy waktu muntahkanlah (bojong kembar, 2006)

Ah zaman ku
Kenapa kau hancurkan masa emas generasimu
Selaksa asa generasimu terbungkan
Ingin merangkuh dayung Dayung nya kau patahkan
Apakah kau ingin generasi mu habis ditelan waktu
Ah zaman ku…
 (bojong kembar, 2006)

Jangan buang heroik generasimu
Berikanlah dayung itu
Agar perahu harapan nun jauh disana digapai generasimu
Ah,zamanku
Cukuplah sudah,
ku tak tahu apa yang kuingin Kuhanya harap nuranimu
(Bojong Kembar, 16 Juli 2006)

Dingin pagi menghantar hari
Dingin pagi mendingin hati
Beku hati mulai mulai mengisi
Mengisi relung relung rasa
Bidadari nirwana entah kemana
Digapai rasa menjulang
Sukma makin terpendam
Dalam ruang hati risau Kidung hati mengalun
Desahannya menerawang ragu rasa
(bojong kembar, 16 juli 2006,06:16)

Bentangan asa tak sirna disini Nun diseberang gelombang nyata Luah resah gundah

TATA CARA PENETAPAN HAK PENGELOLAAN