Konsep basis data identitas sesuai SNI penyamaan kode
Diawali peta dasar peta penggunaan tanah : RTRW :GUPT: Ijin Lokasi : Kemampuan tanah
Fungsi Data setelah diolah :
Pola penatagunaan tanah
Monitoring alih guna tanah
Data ketersediaan tanah
Persediaan tanah
Menyusun data peta IPPT
Penyimpanan folder basis data (waktu mengirim data neraca):
<drive>:\basisdata\
--doc
--dokumentasi mengenai basisdata
--indo
--data cakupan indonesia
--provinsi
–prov1
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--prov2
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--prov…
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--karto
–data untuk keperluan kartografi/layout
--tabel
--data tabular, kode atribut, look-up table, ...
--raster
–data data raster yag tidak dibatasi wilayah adm
--subdir...
--subdir...
Memasukan peta JPEG ke koordinatnya
• Sebaran titik nya proporsional, untuk hasil scan titik nya bisa batas alami
• Setting dulu jenis koordinatnya: layer klil kanan > properties > coordinate system > projected coordinate system> national grid (pilih jenis koordinatnya)
• Add data : bisa memanggil data dari JPEG, autocad, excel, dll
• Catat koordinat yang akan dimasukan, serah jarum jam dari atas ke bawah)
• Add data > pilih file JPEG > georeferencing > add control point > klik tarik > klik kanan > input xy > isikan nilai koordinat
• Usahakaan klik di tengah-tengah titik nya
• View link table > klik titik > delete (untuk menghapus titik, balik lagi ketempat tadi,di zoom to)
• Setelah semua titik dimasukan > cek RMS > View link table (makin kecil nilai RMS makin bagus)
• Simpan koordinat kepeta supaya saat peta dibuka koordinatnya sudah ada > georeferencing > regtify > format:TIFF > save
• Kalau tidak ada koordinat UTM nya :
Misal koordinat geografi jadikan decimal degree
100 0 50’ 50 “ 100 + (50/60 + 50/3600)
Buka file di ArcCatalog > klik kanan > new > shapefile > misal :
Name : w_langgamus
Feature type : polygon
Edit > select > projected coordinate system > pilih jenis koordinat
Memindahkan data dari ArcCatalog ke ArcGis bisa ditarik langsung atau pakai add data
Membuat w_code50 dan w_name50
Klik kanan layernya (w_langgamus) > open attribut > option > add field > misal:
Name : w_code50
Type : short interger
Precision : 6
Name : w_name50
Type : text
Precision : 50
DIGITASI
Editor > start editing > klik gambar pencil > mulai mendigitasi > buat poligon tertutup >>isi nilai w_code50 dan w_name50 (melalui attribute) > save di editor >save edit
impor koordinat dari excel ke ArcGis > koordinat dalam excel >add data >cari data > sheet data excel > add > klik kanan sheet nya > display xy data > x field : F2 y field : F2 > edit > select > pilih koordinatnya
menyimpan klik kanan sheetnya > data > ekspor data >jadikan format .shp : sekarang petanya sudah dalam format .shp , dilihat di open attribute sudah ada nilai koordinatnya
sebelum titiknya didigit : add data > ambil data shp tadi > klik kanan > open attribute > option > add field > isi name: titik , precison : 5 > ok
kolom titik di klik kanan > field calculator > titik=”F1-(jmlh titik)
klik kanan sheet tadi > label > label field (titik) > ok > lalu klik kanan lagi layernya > label feature > stop editing
LATIHAN
q_ciamis_poly_utm.shp >open attribute > option >select by attribute > q_code50 double klil > = > get unique values > klik 1100 (setiap nilai get unique value dijalankan) > apply >klik kanan kolom q_name50 > field calculator >qname50=”kampung” (sesuaikan dengan jenis q_name) > ok
*besar kecil huruf saat memberi nama q_name sangat menentukan, beda kata bisa jadi 2 kolom kalau beda besar kecil huruf*
untuk mewarnai polygon : q_ciamis_poly_utm klik kanan > properties >symbology > categories > unique values > value field :q_name > add all values > pilih salah satu warna > klik kanan > properties for all symbols > outline width nya =0 > apply > ok
ambil data administrasi > klik kanan > open attribute >option > select by attribute > “AName” > = >get unique value > pilih kec. > apply
Klik kanan a_ciamis_poly_utm > data > ekspor data > namafile.shp > simpan >yes
Pemotongan : arctoolbox > analysis tools > extract > clip > input featute: kab ( yang akan dipotong), clip feature : kec (polygon untuk memotong)
Penyusunan Neraca PGT Ketersediaan <> Kebutuhan ( analisa ketersediaan lahan untuk kegiatan atau komoditi tertentu)
Analisa Neraca
OVERLAY :
a_ciamis_poly_utm (administrasi) <> g_ciamis_poly_utm (penggunaan tanah lama)
arctoolbox > analysis tools >overlay >union > features : administrasi (a)
penggunaan (g)
output features class : nama file > oke
add data : q_ciamis_poly_utm
arctoolbox > analysis tools >overlay >union > features : ag
q_ciamis_poly_utm
output features class : nama file > oke
agq_ciamis_poly_utm > klik kanan > open attribute table > option > add file >
name : perubahan
type : text
precision : 70
option > select by attribute > g_code <> q_code (penggunaan tanah lama tidak sama dan penggunaan tanah baru) > ada perubahan > apply > liat attribute > perubahan > klik kanan> field calculator > perubahan : g_name +”menjadi”+q_name >ok
option > add file > name: luas , type: 12 , precision: 3
klik kanan luas > calculate geometry > ok (masih m2)
option > add file > name: Ha, type:12, precision:3
klik kanan Ha > field calculator > luas/10000
simpan data ke excel : klik kanan agq_ciamis_poly_UTM > data > ekspor data > ok
buka data di excel (.dbf)
untuk menampilkan tabel : insert > pivot table
ANALISA KESESUAIAN
Overlay : penggunaan tanah baru (q) > RTRW (w) > aqw > open attribute table > option > select by attribute > w_name > get unique value > @ > apply
Buat field > name: sesuai , type: text , precision: 20 > select by attribute >
q_name=”…”and w_name=”….”
Sesuai > klik kanan > field calculator> “S” , “T”
Setelah buka file atau sebelum overlay > cek dulu jenis koordinatmya > klik kanan layer > layer >cocokan masing-masingnya
Kalau ada field yang kosong > select lagi petanya (sebagian-sebagian) > explode multi part feature
ANALISA KETERSEDIAAN
Buat field > name: rek_q, type: text, precision: 5
Select by attribute > qname=get unique value
qname=”….”or qname=”…” or qname=”…”
aplly > klik kanan rek_q > field calculator > B(budidaya baik pertanian/non pertanian) / NB(non budidaya)/ sungai dan perairan lainnya
Buat field > name: rek_w, type: text, precision: 5
Select by attribute > wname=get unique value
wname=”….”or wname=”…” or wname=”…”
aplly > klik kanan rek_w > field calculator > KL (kawasan lindung) , KB (kawasan budidaya)
overlay dengan o (gambaran umum penguasaan tanah)
overlay > arctool > analysis tool > overlay > intersect > agqw,o > pilih nama file > start edit > select > explode multi part feature
buat filed rek_o
Select by attribute > oname=get unique value
oname=”….”or oname=”…” or oname=”…”
aplly > klik kanan rek_o> field calculator > PTSB (penguasaan tanah skala besar), Non PTSB, Sungai, danau, situ
analisis ketersediaan:
A. rek_q = NB and rek_o = PTSB and rek_w = KL Tersedia bersyarat
rek_q = NB and rek_o = PTSB and rek_w = KB Tersedia untuk kegiatan budidaya sesuai tata ruang
B. rek_q = B and sesuai = sesuai Tersedia dalam rangka optimalisasi penggunaan tanah
rek_q = B and sesuai = tidak sesuai Tersedai dalam rangka penyesuaian penggunaan tanah
C. rek_o = PTSB and sesuai = sesuai Tersedia dalam rangka optimalisasi penggunaan tanah
rek_o = PTSB and sesuai = tidak sesuai Tersedai dalam rangka penyesuaian penggunaan tanah
• penguasaan tanah skala besar minimal 10 HA
JPEG --> ARCGIS
- Siapkan Peta (jpg,png,tif.shp)
- Kalau Petanya masih raster dikonversikan dalam format vektor (digitasi) samakan dengan peta administrasi
- Kalau datanya format vektor (shp) disamakan dengan peta administrasi (dibuat blanko)
- Konversi format raster ke vektor :
a. Rektifikasi : Transformasi data, data yang belum mempunyai koordinat geografis menjadi data mempunyai koordinat geografi
1. Tampilan peta administrasi.png
2. tampilkan tool GEOREFERENCING
3. Klik ADD CONTROL POINT, isikan koordinat, minimal 4 pojok
4. klik GEOREFENCING UPDATE GEOREFERENCING RECTIFY : peta dasar sudah berkoordinat
b. Digitasi
1. ArcCatalog
2. buat file (format shp) klik kanan new shapefile
3. buat nama file dan jenis feature edit pilih proyeksi
4. Ambil file peta administrasi yang terRektifikasi
5. editor start editing cretae feature DIGITASI
C. Edit data attribut
klik kanan pada layer yg sudah didigit open attribut option add filed isi data sebelum mengisi attribut aktifkan start editing isi attribut
Membuat peta penggunaan
- ambil citra
- pilih salah satu kec (hollow kan adm: klik symbology features single symbol apply)
- select feature (lokasi yg akan diolah)
- di file induknya :data ekspor data
- mulai lakukan pemotong berdasar penggunaan di citra
- isi kan attribut berdasar data yang ada
- muncul kan warna di menu symbology
Cara memindahkan data dari excel ke arcgis:
- (titik,x,y) :buat data di excel
- tools add xy data edit (sesuai kan koordinat (pilih project coordinate system)
- x toll pro feature conversion make one polygon from points (pilih tempat menyimpannya)
Cara menghilangkan angka yang berbayang di belakang grid:
Klik kanan gambar properties grid label additional properties number format rounding jadikan 0
Diawali peta dasar peta penggunaan tanah : RTRW :GUPT: Ijin Lokasi : Kemampuan tanah
Fungsi Data setelah diolah :
Pola penatagunaan tanah
Monitoring alih guna tanah
Data ketersediaan tanah
Persediaan tanah
Menyusun data peta IPPT
Penyimpanan folder basis data (waktu mengirim data neraca):
<drive>:\basisdata\
--doc
--dokumentasi mengenai basisdata
--indo
--data cakupan indonesia
--provinsi
–prov1
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--prov2
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--prov…
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--karto
–data untuk keperluan kartografi/layout
--tabel
--data tabular, kode atribut, look-up table, ...
--raster
–data data raster yag tidak dibatasi wilayah adm
--subdir...
--subdir...
ARC GIS
Memasukan peta JPEG ke koordinatnya
• Sebaran titik nya proporsional, untuk hasil scan titik nya bisa batas alami
• Setting dulu jenis koordinatnya: layer klil kanan > properties > coordinate system > projected coordinate system> national grid (pilih jenis koordinatnya)
• Add data : bisa memanggil data dari JPEG, autocad, excel, dll
• Catat koordinat yang akan dimasukan, serah jarum jam dari atas ke bawah)
• Add data > pilih file JPEG > georeferencing > add control point > klik tarik > klik kanan > input xy > isikan nilai koordinat
• Usahakaan klik di tengah-tengah titik nya
• View link table > klik titik > delete (untuk menghapus titik, balik lagi ketempat tadi,di zoom to)
• Setelah semua titik dimasukan > cek RMS > View link table (makin kecil nilai RMS makin bagus)
• Simpan koordinat kepeta supaya saat peta dibuka koordinatnya sudah ada > georeferencing > regtify > format:TIFF > save
• Kalau tidak ada koordinat UTM nya :
Misal koordinat geografi jadikan decimal degree
100 0 50’ 50 “ 100 + (50/60 + 50/3600)
Buka file di ArcCatalog > klik kanan > new > shapefile > misal :
Name : w_langgamus
Feature type : polygon
Edit > select > projected coordinate system > pilih jenis koordinat
Memindahkan data dari ArcCatalog ke ArcGis bisa ditarik langsung atau pakai add data
Membuat w_code50 dan w_name50
Klik kanan layernya (w_langgamus) > open attribut > option > add field > misal:
Name : w_code50
Type : short interger
Precision : 6
Name : w_name50
Type : text
Precision : 50
DIGITASI
Editor > start editing > klik gambar pencil > mulai mendigitasi > buat poligon tertutup >>isi nilai w_code50 dan w_name50 (melalui attribute) > save di editor >save edit
impor koordinat dari excel ke ArcGis > koordinat dalam excel >add data >cari data > sheet data excel > add > klik kanan sheet nya > display xy data > x field : F2 y field : F2 > edit > select > pilih koordinatnya
menyimpan klik kanan sheetnya > data > ekspor data >jadikan format .shp : sekarang petanya sudah dalam format .shp , dilihat di open attribute sudah ada nilai koordinatnya
sebelum titiknya didigit : add data > ambil data shp tadi > klik kanan > open attribute > option > add field > isi name: titik , precison : 5 > ok
kolom titik di klik kanan > field calculator > titik=”F1-(jmlh titik)
klik kanan sheet tadi > label > label field (titik) > ok > lalu klik kanan lagi layernya > label feature > stop editing
LATIHAN
q_ciamis_poly_utm.shp >open attribute > option >select by attribute > q_code50 double klil > = > get unique values > klik 1100 (setiap nilai get unique value dijalankan) > apply >klik kanan kolom q_name50 > field calculator >qname50=”kampung” (sesuaikan dengan jenis q_name) > ok
*besar kecil huruf saat memberi nama q_name sangat menentukan, beda kata bisa jadi 2 kolom kalau beda besar kecil huruf*
untuk mewarnai polygon : q_ciamis_poly_utm klik kanan > properties >symbology > categories > unique values > value field :q_name > add all values > pilih salah satu warna > klik kanan > properties for all symbols > outline width nya =0 > apply > ok
ambil data administrasi > klik kanan > open attribute >option > select by attribute > “AName” > = >get unique value > pilih kec. > apply
Klik kanan a_ciamis_poly_utm > data > ekspor data > namafile.shp > simpan >yes
Pemotongan : arctoolbox > analysis tools > extract > clip > input featute: kab ( yang akan dipotong), clip feature : kec (polygon untuk memotong)
Penyusunan Neraca PGT Ketersediaan <> Kebutuhan ( analisa ketersediaan lahan untuk kegiatan atau komoditi tertentu)
Analisa Neraca
OVERLAY :
a_ciamis_poly_utm (administrasi) <> g_ciamis_poly_utm (penggunaan tanah lama)
arctoolbox > analysis tools >overlay >union > features : administrasi (a)
penggunaan (g)
output features class : nama file > oke
add data : q_ciamis_poly_utm
arctoolbox > analysis tools >overlay >union > features : ag
q_ciamis_poly_utm
output features class : nama file > oke
agq_ciamis_poly_utm > klik kanan > open attribute table > option > add file >
name : perubahan
type : text
precision : 70
option > select by attribute > g_code <> q_code (penggunaan tanah lama tidak sama dan penggunaan tanah baru) > ada perubahan > apply > liat attribute > perubahan > klik kanan> field calculator > perubahan : g_name +”menjadi”+q_name >ok
option > add file > name: luas , type: 12 , precision: 3
klik kanan luas > calculate geometry > ok (masih m2)
option > add file > name: Ha, type:12, precision:3
klik kanan Ha > field calculator > luas/10000
simpan data ke excel : klik kanan agq_ciamis_poly_UTM > data > ekspor data > ok
buka data di excel (.dbf)
untuk menampilkan tabel : insert > pivot table
ANALISA KESESUAIAN
Overlay : penggunaan tanah baru (q) > RTRW (w) > aqw > open attribute table > option > select by attribute > w_name > get unique value > @ > apply
Buat field > name: sesuai , type: text , precision: 20 > select by attribute >
q_name=”…”and w_name=”….”
Sesuai > klik kanan > field calculator> “S” , “T”
Setelah buka file atau sebelum overlay > cek dulu jenis koordinatmya > klik kanan layer > layer >cocokan masing-masingnya
Kalau ada field yang kosong > select lagi petanya (sebagian-sebagian) > explode multi part feature
ANALISA KETERSEDIAAN
Buat field > name: rek_q, type: text, precision: 5
Select by attribute > qname=get unique value
qname=”….”or qname=”…” or qname=”…”
aplly > klik kanan rek_q > field calculator > B(budidaya baik pertanian/non pertanian) / NB(non budidaya)/ sungai dan perairan lainnya
Buat field > name: rek_w, type: text, precision: 5
Select by attribute > wname=get unique value
wname=”….”or wname=”…” or wname=”…”
aplly > klik kanan rek_w > field calculator > KL (kawasan lindung) , KB (kawasan budidaya)
overlay dengan o (gambaran umum penguasaan tanah)
overlay > arctool > analysis tool > overlay > intersect > agqw,o > pilih nama file > start edit > select > explode multi part feature
buat filed rek_o
Select by attribute > oname=get unique value
oname=”….”or oname=”…” or oname=”…”
aplly > klik kanan rek_o> field calculator > PTSB (penguasaan tanah skala besar), Non PTSB, Sungai, danau, situ
analisis ketersediaan:
A. rek_q = NB and rek_o = PTSB and rek_w = KL Tersedia bersyarat
rek_q = NB and rek_o = PTSB and rek_w = KB Tersedia untuk kegiatan budidaya sesuai tata ruang
B. rek_q = B and sesuai = sesuai Tersedia dalam rangka optimalisasi penggunaan tanah
rek_q = B and sesuai = tidak sesuai Tersedai dalam rangka penyesuaian penggunaan tanah
C. rek_o = PTSB and sesuai = sesuai Tersedia dalam rangka optimalisasi penggunaan tanah
rek_o = PTSB and sesuai = tidak sesuai Tersedai dalam rangka penyesuaian penggunaan tanah
• penguasaan tanah skala besar minimal 10 HA
JPEG --> ARCGIS
- Siapkan Peta (jpg,png,tif.shp)
- Kalau Petanya masih raster dikonversikan dalam format vektor (digitasi) samakan dengan peta administrasi
- Kalau datanya format vektor (shp) disamakan dengan peta administrasi (dibuat blanko)
- Konversi format raster ke vektor :
a. Rektifikasi : Transformasi data, data yang belum mempunyai koordinat geografis menjadi data mempunyai koordinat geografi
1. Tampilan peta administrasi.png
2. tampilkan tool GEOREFERENCING
3. Klik ADD CONTROL POINT, isikan koordinat, minimal 4 pojok
4. klik GEOREFENCING UPDATE GEOREFERENCING RECTIFY : peta dasar sudah berkoordinat
b. Digitasi
1. ArcCatalog
2. buat file (format shp) klik kanan new shapefile
3. buat nama file dan jenis feature edit pilih proyeksi
4. Ambil file peta administrasi yang terRektifikasi
5. editor start editing cretae feature DIGITASI
C. Edit data attribut
klik kanan pada layer yg sudah didigit open attribut option add filed isi data sebelum mengisi attribut aktifkan start editing isi attribut
Membuat peta penggunaan
- ambil citra
- pilih salah satu kec (hollow kan adm: klik symbology features single symbol apply)
- select feature (lokasi yg akan diolah)
- di file induknya :data ekspor data
- mulai lakukan pemotong berdasar penggunaan di citra
- isi kan attribut berdasar data yang ada
- muncul kan warna di menu symbology
Cara memindahkan data dari excel ke arcgis:
- (titik,x,y) :buat data di excel
- tools add xy data edit (sesuai kan koordinat (pilih project coordinate system)
- x toll pro feature conversion make one polygon from points (pilih tempat menyimpannya)
Cara menghilangkan angka yang berbayang di belakang grid:
Klik kanan gambar properties grid label additional properties number format rounding jadikan 0