Sudah lama nih gw tidak menulis lagi di blog……,akhirnya
ada waktu juga buat melanjutkan nafas blog ini. Banyak fenomena-fenomena
belakangan ini yang menarik untuk dibahas, misalnya suasana pemilu yang makin
terasa…,terasa memuak kan dengan begitu banyak nya poster-poster caleg yang
ditempelin dimana-mana, di kaca belakang angkot, ditempel di pohon (ini yang
merusak banget, kadang posternya dipaku dipohon,jelas-jelas merusak
lingkungan,yang gini sangat tidak pantas untuk dipilih), di warung-warung,
disetiap jalan masuk gang, dan ditempat2 lain. Gayanya di foto juga sok
iye..,kadang merasa ala2 foto model,pakai acara senyum2 tidak jelas, padahal
masyarakat banyak yang menangis karena kesulitan ekonomi malah mereka
menertawakan di setiap jalan yang dipajang foto mereka.
Tidak terbayang
mendekati april 2014 (pemilu) akan semakin memuak kan melihat spanduk2 parpol
plus foto2 narsis para caleg nya. Sudah malas melihat tingkah polah mereka2
itu, siapa pun yang berkuasa tidak ada perubahan berarti untuk masyarakat, ya
inilah salah satu sifat apatis yang terbangun dari masa2 yang dilalui baik
untuk melihat orde lama, orde baru dan masa reformasi (katanya……) sekarang. Kalau
masyarakat sudah berpikiran apatis seperti itu terus siapa yang mesti
disalahkan?masyarakat kah, ya jangan lah menyalahkan masyarakat dengan kondisi
seperti ini, kasihan banget kalau mesti masyarakat mesti disalah2 kan lagi,
sudah cukup beban masyarakat dengan kesulitan ekonomi yang ada. Seharusnya yang mesti disalahkan ya mereka
yang membuat kondisi seperti ini, ya mereka para penguasa,mereka inilah biang
dari masyarakat makin merasa terpojokan oleh keadaan. Dengan begitu banyak
kasus2 korupsi yang terungkap (dan ini adalah fenomena gunung es, ini baru
puncak2 yang kelihatan, masih begitu banyak dibawahnya yang lebih mencekam kan
keadaan) makin membuat masyarakat antipati, bukti nyata nya adalah fenomena
makin banyaknya jumlah golput disetiap pilkada, masyarakat berpikir tidak akan
ada perubahan nyata dari keikutsertaan meraka di pilkada terhadap nasib mereka.
Sekarang kita
melihat penyebab kenapa mengguritanya para wakil dan pemimpin kita saat mereka
mendapatkan posisi yang mereka inginkan. Analisanya sebenarnya sangat
sederhana, ya logika orang jualan, mereka pakai modal beli barang, meraka harus
menjual barang itu dengan menambahkan jumlah modal plus keuntungan, keuntungan
ini sebagian dipergunakan untuk tambahan modal untuk membeli barang baru yang
akan dijual berikutnya. Ya itu juga yang terjadi di kebanyakan pemimpin dan
wakil kita, buat menduduki posisi itu mereka butuh modal besar, ya buat stor ke
partai ya buat masang2 baliho,poster dll. Itu butuh modal cukup besar. Mau kah
mereka2 ini berkorban uang sebegitu banyak hanya demi mengabdi untuk
masyarakat?segelintir dari mereka mungkin ada yang mau,karena tuhan tidak hanya
menciptakan setan2 tapi juga ada malaikat, tapi hanya segelintir, mayoritas
yang lain??kemungkinan ya seperti orang yang jualan tadi, setelah mendapatkan
posisi itu yang berusaha membalikkan modal dulu lalu cari untung untung tambahan
modal menyiapkan periode 5 tahun kedepannya lagi. Mudah2an pemikiran gw ini
salah dan hanya imajinasi saja, tapi kalau ini bener terjadi?
Ada hal menarik
lainnya dari promosi para caleg ini, kenapa ya mesti mereka pasang foto
sendiri2? Kenapa mereka tidak patungan sama orang satu partai yang juga jadi
caleg untuk pasang poster bareng2, jadi disatu poster ada foto semua caleg dari
partai A misalnya, kan kalau begitu menghemat space juga, tidak membuat
sembraut lingkungan, kalau gw lihat dari
kejadian ini mereka2 itu memang hanya mementingkan kepentingan pribadi saja,
sama orang satu partai saja mereka tidak bisa saling sinergi apalagi dengan masyarakat banyak, mentalnya
sudah rusak dari awal, egonya nya yang dikedepan kan, ga kebayang deh saat
mereka nanti berkuasa. Sekali lagi semoga ini hanya dugaan gw saja.
Kalau bahas
politik memang ga akan ada habisnya ya..,