Minggu, 17 Oktober 2021

ANALISIS PERKEMBANGAN SISTEM WILAYAH ( STUDI KASUS : PROVINSI SUMATERA BARAT)

Jika di suatu wilayah terdapat berbagai aktivitas masyarakat, maka penambahan aktifitas menunjukkan penambahan komponen sistem atau dengan kata lain wilayah tersebut semakin berkembang.Perkembangan sistem dapat diidentifikasi dengan konsep entropi. Semakin tinggi entropi semakin berkembang suatu sistem


Berdasarkan data tahun 2018 hasil entropi total dari data aktivitas per sektor di wilayah contoh menunjukkan bahwa nilai entropi sebesar 4,8.Nilai entropi tersebut belum mencapai nilai entropi maksimum, karena dengan 17 komponen seharusnya dapat dicapai nilai entropi maksimum sebesar ln(17) = 5,7. Namun demikian, nilai tersebut sudah mendekati nilai entropi maksimum. Dapat dinyatakan bahwa tingkat penyebaran aktivitas di seluruh wilayah relatif merata. Ragam di setiap jenis aktifitas ekonomi relatif sama. Dari jumlah setiap unit pengamatan dapat disimpulkan wilayah dengan sebaran intensitas aktivitas paling merata (peluang perkembangan seluruh aktivitas relatif sama) adalah Kota Padang dengan nilai entropy 0,97. Sebaliknya wilayah dengan intensitas aktifitas paling tidak merata atau ada kecenderungan spesifikasi untuk aktivitas tertentu adalah Kota Padang Panjang dengan nilai entropy 0,09.

Selanjutnya dilihat dari jumlah setiap aktivitas dapat disimpulkan bahwa wilayah dengan intensitas merata di seluruh wilayah adalah sektor pertanian, perikanan dan kehutanan dengan niali entropy 0,95. Sementara aktivitas yang relatif ada kecenderungan pemusatan lokasi adalah sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dengan nilai entropy 0,008.

Berdasarkan data tahun 2019 hasil entropi total dari data aktivitas per sektor di wilayah contoh menunjukkan bahwa nilai entropi sebesar 5,1.Nilai entropi tersebut belum mencapai nilai entropi maksimum, karena dengan 17 komponen seharusnya dapat dicapai nilai entropi maksimum sebesar ln(17) = 5,7. Namun demikian, nilai tersebut sudah mendekati nilai entropi maksimum. Dapat dinyatakan bahwa tingkat penyebaran aktivitas di seluruh wilayah relatif merata. Ragam di setiap jenis aktifitas ekonomi relatif sama. Dari jumlah setiap unit pengamatan dapat disimpulkan wilayah dengan sebaran intensitas aktivitas paling merata (peluang perkembangan seluruh aktivitas relatif sama) adalah Kota Padang dengan nilai entropy 1.Sebaliknya wilayah dengan intensitas aktifitas paling tidak merata atau ada kecenderungan spesifikasi untuk aktivitas tertentu adalah Kota Padang Panjang dengan nilai entropy 0,1. Dibandingkan dengan data tahun 2019 bahwa terjadi peningkatan pemerataan pada kedua wilayah ini

Selanjutnya dilihat dari jumlah setiap aktivitas dapat disimpulkan bahwa wilayah dengan intensitas merata di seluruh wilayah adalah sektor pertanian, perikanan dan kehutanan dengan niali entropy 0,97. Sementara aktivitas yang relatif ada kecenderungan pemusatan lokasi adalah sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dengan nilai entropy 0,009. Dibandingkan dengan data tahun 2019 bahwa terjadi peningkatan pemerataan pada kedua sektor ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA CARA PENETAPAN HAK PENGELOLAAN