Senin, 07 Maret 2022

METODE MENGHITUNG DAYA DUKUNG LAHAN

Salah satu metode yang menghitung daya dukung lahan yaitu metode skoring, tumpang tindih (Superimpose) dan metode deskriptif.

Variabel Daya Dukung Lahan

No.

Variabel

1.

Kemiringan lereng

2.

Jenis Batuan

3.

Jenis Tanah

4.

Air Tanah

5.

Rawan Bencana

a)   Variabel Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan pengembangan kawasan. Semakin besar sudut kemiringan lereng di suatu wilayah maka semakin sulit untuk di kembangkan.

Skoring Kemiringan Lereng

Keterangan

Klasifikasi

Nilai

Bobot

Skor (Nilai x Bobot)

Kemiringan

0-8%

4

4

16

8-15%

3

12

15-25%

2

8

25-40%

2

8

>40%

1

4

b. Variabel Jenis Batuan

Penilaian jenis batuan berdasarkan tingkat kekerasan batuan yang ada.

Skoring Skor Jenis Batuan

Jenis Batuan

Klasifikasi

Nilai

Bobot

Skor (Nilai x Bobot)

Breksi Dan Lava Gunung Kencana Dan Gunung Limo

Keras

4

5

20

Endapan lebih tua, lahar dan lava, basal andesit dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin, piroksen dan horenblende

Aliran Lava Basal Gunung Gegerbentang

Lunak

2

10

c. Variabel Jenis Tanah

Penilaian jenis tanah berdasarkan tingkat kepekaan terhadap erosi.

Skoring Skor Jenis Tanah

Jenis Tanah

Klasifikasi

Kelas

Nilai

Bobot

Skor (Nilai x Bobot)

Batuan Beku Andesit, Lava Andesit, Andesit Basal dan Lahar

 Batuan

Baik

4

5

 

20

Lempung Pasiran dan Pasir Lempungan

Tanah residu (>2m)

Sedang

3

15

Pasir Lempungan-Pasir Kerikilan

Lanau, pasir, dan kerikil (<5m) Lempung

Buruk

2

10

d. Variabel Air Tanah

Penilaian Variabel Kondisi Air Tanah berdasarkan data akuifer air tanah yang terdiri Akuifer Produktif Tinggi Dengan Penyebaran Luas, Daerah Air Tanah Langka Atau Tak Berarti Dan Setempat Akuifer Produktif.

Skoring Skor Hidrogeologi

Konservasi Air Tanah

Nilai

Bobot

Skor (Nilai x Bobot)

Akuifer Produktif Tinggi Dengan Penyebaran Luas

4

3

12

Setempat Akuifer Produktif

1

3

Daerah Air Tanah Langka Atau Tak Berarti

e. Variabel Gerakan Tanah

Penilaian variabel tingkat gerakan tanah terhadap rawan bencana ini akan di analisis sebagai salah satu variabel penentu daya dukung lahan dan termasuk dari faktor bahaya geologi yang harus dihindari untuk pengembangan kawasan pariwisata yang berbasis konservasi lingkungan. Gerakan Tanah yang terjadi pada suatu lahan mengindikasikan terjadinya penurunan daya dukung lahan tersebut.

Skoring Skor Garakan Tanah

Kelas Potensi Gerakan Tanah

Klasifikasi

Nilai

Bobot

Skor (Nilai x Bobot)

Aman

Tingkat kerentanan sangat rendah untuk terjadi longsor (sangat stabil)

4

4

16

Rendah

Tingkat kerentanan rendah untuk terjadi longsor (cukup stabil)

3

12

Menengah

Tingkat kerentanan sedang untuk terjadi longsor (kurang stabil)

2

8

Tinggi

Tingkat kerentanan tinggi untuk terjadi longsor (tidak layak)

1

4

f. Daya Dukung Lahan

Berdasarkan penilaian dari seluruh variabel geologi lingkungan diatas akan diperoleh skor tertinggi dan skor terendah yang dapat digunakan untuk menghitung rentang kelas pengklasifikasian kawasan berdasarkan keleluasaannya. 

Skoring Variabel Daya Dukung lahan

Kemiringan Lereng

Jenis Batuan

Jenis Tanah

Air Tanah

Potensi Gerakan Tanah

Total Skor

N

B

S

N

B

S

N

B

S

N

B

S

N

B

S

4

4

16

4

5

20

4

5

20

4

3

12

4

4

16

84

3

12

3

15

3

15

-

-

3

12

54

2

8

2

10

2

10

2

6

2

8

42

1

4

1

5

1

5

1

3

1

4

21

Sumber: Pusat Air Tanah & Geologi Tata Lingkungan dan Hasil Analisis 2017

Keterangan: N = Nilai

 B = Bobot

 S = Skor

Berdasarkan tabel 4.7 maka panjang kelas interval dapat di tentukan sebagai berikut :

Panjang Kelas Interval = Rentang/ Jumlah Kelas.

Panjang Kelas Interval = (Total Skor Tertinggi – Total Skor Terendah)/ Jumlah Kelas.

Panjang Kelas Interval = (84-21)/3

Panjang Kelas Interval = 21

Dengan hasil diatas maka pengklasifikasian keleluasaan dapat di lihat pada tabel

Kelas Interval Daya Dukung Lahan

Interval

Daya Dukung Lahan

21- 41

Tidak Leluasa

42 – 62

Agak Leluasa

63 – 84

Leluasa

          

 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA CARA PENETAPAN HAK PENGELOLAAN