Selasa, 05 Oktober 2021

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS OVERLAY DATA RASTER

 

Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid) atau sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Partisi dilakukan untuk dekomposisi ruang kedalam sel-sel. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Pada data raster sederhana data disimpan berdasarkan sel yang terdapat pada setiap koordinat, raster lain seperti bujur sangkar, heksagonal dan triangular. 

Pada tulisan kali ini kita akan melakukan analisi overlay data raster, berikut tahapannya:

1. konversi data vektor yang ada menjadi data raster

    peta yang digunakan: lereng,tanah,curah hujan,land use (vektor)

arctoolbox --> convertion tool --> to raster --> poligon to raster -->  value field (sesuaikan dengan jenis yang diubah) --> cell size (sesuaikan dengan ukuran yang diinginkan/sesuaikan dengan ukuran data raster yang sudah ada)









2. hitung skor bahaya longsor

Spatial analyst tool -->  map algebra -->  raster calculator


Peta Rawan Bencana Longsor (raster)



TAHAPAN MELAKUKAN OVERLAY DATA VEKTOR


Pada sistim informasi geografi dikenal 2 jenis data yaitu data geometri dan data tematik. Data geometri objek objek ruang dinyatakan melalui bentuk dan posisi dari titik-titik. Titik-titik dan garis mempunyai hubungan spasial dalam suatu topologi, dan hubungan ini bukan dalam bentuk geometrik, titik pembawa informasi geometrik sedangkan garis pembawa informasi topologis.

Data geometri terdiri dari  data vektor dan data raster. Data vektor adalah data yang diperoleh dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (poligon). Data vektor memiliki referensi dari posisi langsung melalui koordinat. Titik menjadi garis dan garis menjadi area (poligon), contoh objek data vektor adalah hutan, danau, pemukiman, Atribut yang digunakan adalah ukuran, tipe, panjang, dll.

Data vektor dapat digunakan untuk melakukan berbagai analisis dengan mengoverlay data-data yang ada sesuai kebutuhan. Pada kasus ini kita akan memetakan wilayah yang rawan longsor dengan menggunakan peta lereng, tanah,curah hujan,land use. Masing-masing peta tersebut diberikan skor yang akan menjadi penentuan nilai kerawanan terjadi longsor. Setelah pemberian skor pada masing-masing peta dilakukan overlay terhadap peta-peta tersebut. Pada peta hasil overlay tersebut dihitung tingkat skor longsor dengan menggunakan rumus: (0,4 x skor lereng ) + (0,3 x skor curah hujan) + (0,2 x skor land use)+(0,1xskor jenis tanah), makin tinggi angka skornya makin besar kemungkinan terjadi longsor. Setelah skornya diperoleh akan bisa disajikan peta rawan longsor beserta luasannya untuk masing-masing kategori.

Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. persiapkan peta yang digunakan: lereng,tanah,curah hujan,land use

2. lakukan dissolve peta land use untuk menggabungkan poligon yang sejenis

Proses dissolve




3. hasil dissolve klik kanan --> open attribut --> add field --> skor_LU --> isikan sesuai parameter yang ada


Lakukan juga langkah 2 dan 3 untuk peta curah hujan, jenis tanah dan lereng apabila belum ada skor pada masing-masing peta

4. Lakukan intersect peta CH,land use (yang sudah di dissolve),tanah dan lereng.





4. hitung skor bahaya longsor, klik kanan data yang sudah di intersect


File intersect --> klik kanan --> open atrribut --> add field --> longsor

Klik kanan kolom longsor --> field calculator --> isikan rumus






Kemudian lakukan proses pengklasifikasian seperti berikut ini:






Setelah tahapan tersebut maka dihasilkan peta daerah rawan bencana seperti gambar dibawah ini:



Demikianlah tahapan melakukan overlay menggunakan data vektor, dalam hal ini digunakan untuk memetakan peta rawan bencana longsor. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Jika ada hal yang kurang dipahami silahkan tuliskan di kolom komentar supaya bisa kita diskusikan bersama.

SEBUAH RENUNGAN

SEBUAH RENUNGAN

Banyak hal dalam hidup ini yang kadang sulit kita mengerti, butuh waktu untuk paham makna dibalik yang terjadi. Setelah berjalannya waktu mungkin kita baru menyadari baik dan buruknya takdir yang dilewati, atau malah sampai detik ini makna dari takdir yang telah dilewati juga belum dipahami?.

Itulah indahnya hidup, karena semua misteri didalamnya yang buat kita tidak ada henti meminta dan berharap kepadaNya. Dibalik ketidakpastian ada doa-doa yang dimunajatkan,itu mungkin yang buat kita harus selalu menatap hidup dengan senyuman optimis, karena tidak ada kepastian dalam hidup ini kecuali takdirNya. 

Ada orang yang penuh harap bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan, tapi mungkin saja itu bukan yang terbaik menurutNya. Saat yang diinginkan tidak didapat orang itu mungkin hatinya penuh dengan kecewa dan mungkin saja bertanya padaNya, kenapa doa-doanya tidak diijabah. Tapi seiiring berjalannya waktu dengan tetap berpikiran positif mungkin dia akan menemukan jawaban atas pertanyaannya. Belum tentu apa yang diharapkan itu akan menjadi takdir yang terbaik.

Hidup ini sangat singkat, dulu saat kecil kita mungkin beranggapan orang yang usia 20an itu sudah tua. Saat kita usia 20 mungkin kita melihat orang yang usia 35 itu sudah tua, begitu terus sampai kita tidak sadar kalau waktu kita kian terbatas di dunia ini. Kita tahu dan sadar untuk mati tidak tergantung usia, tapi seolah-olah otak kita berpikir kalau belum tua kita belum mati, itulah kesalahan kita yang menyebabkan kita mau mati matian mengejar dunia yang usianya sangat pendek. "Dunia ini hanya permainan dan senda gurau belaka" itu yang dijelaskan dalam kitab suci, tapi tetap saja kita sering lengah dengan terlena dalam permainan, walaupun jelas-jelas itu hanya kebahagian "semu". Banyak orang yang sukses dengan dunia dan akhiratnya, tapi tidak sedikit yang menggadaikan akhirat demi dunia. Saat melihat dan mendengar masih saja ada orang yang mau menerima uang (yang walaupun tidak mau dibilang haram minimal itu subhat yang abu-abu halal haramnya), kadang kita merasa orang itu luar biasa, luar biasa beraninya sama sang pencipta. Dengan cctv dunia saja takut, tapi dengan yang maha melihat dan mengetahui abai. 

Tidak usah menunggu tua untuk memperbaiki diri, saya punya teori sendiri tantang hal itu. Usia 40 tahun adalah batasnya, itu pun kalau dikasih umur panjang, semua kebiasaan sebelum usia 40 tahun akan menjadi suatu hal yang sangat sulit untuk diubah. Baik itu kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk, cuma orang orang pilihan yang bisa memperbaiki diri diatas usia 40 tahun, walaupun ini bukan hasil riset ilmiah tapi ini jadi motivasi untuk segeralah memperbaiki diri, belum tentu kita ada didalam orang-orang yang beruntung dapat berubah menjadi lebih baik diusia diatas 40 tahun.



Selasa, 23 Desember 2014

keputusan di tangan sendiri adalah sebuah kepuasan

kali ini kita ngomongin masalah keputusan, ini yang menentukan arah hidup kita. saat kita tidak bisa menentukan sendiri arah kehidupan kita itu sebuah malapetaka, kiamat sudah ................
suatu hal yang sangat memilukan jika orang lain yang memutuskan arah hidup kita, tidak bisa kita merasakan sesuatu yang disebut kebahagian, andai salah dalam memutuskan tapi itu dari keinginan sendiri kita pastinya tidak akan menyesal terlalu dalam, karena itu konsekuensi dari keputusan kita. itu akan jauh lebih baik dari pada kita hanya menjalankan keputusan orang lain.
tapi kalau kalian mengalami hal yang memilukan tadi satu cuma saran saya...,mending pergi saja dari kehidupan...(just kidding)

Selasa, 12 November 2013

BATAM

BATAM................, ya ini kali kedua gw ke Batam, pelatihan di tempat yang sama di 2011, hotel goodway...,moga jadi pengalaman yang menyenangkan.
biasanya saat2 pelatihan ini masa yang pas untuk mengisi blog  ini, karena banyak waktu luang dan beban yang tidak seberat hari biasanya...,smoga............

Kamis, 31 Oktober 2013

SEJENAK MERENUNG

Sudah lama  nih gw tidak menulis lagi di blog……,akhirnya ada waktu juga buat melanjutkan nafas blog ini. Banyak fenomena-fenomena belakangan ini yang menarik untuk dibahas, misalnya suasana pemilu yang makin terasa…,terasa memuak kan dengan begitu banyak nya poster-poster caleg yang ditempelin dimana-mana, di kaca belakang angkot, ditempel di pohon (ini yang merusak banget, kadang posternya dipaku dipohon,jelas-jelas merusak lingkungan,yang gini sangat tidak pantas untuk dipilih), di warung-warung, disetiap jalan masuk gang, dan ditempat2 lain. Gayanya di foto juga sok iye..,kadang merasa ala2 foto model,pakai acara senyum2 tidak jelas, padahal masyarakat banyak yang menangis karena kesulitan ekonomi malah mereka menertawakan di setiap jalan yang dipajang foto mereka.
Tidak terbayang mendekati april 2014 (pemilu) akan semakin memuak kan melihat spanduk2 parpol plus foto2 narsis para caleg nya. Sudah malas melihat tingkah polah mereka2 itu, siapa pun yang berkuasa tidak ada perubahan berarti untuk masyarakat, ya inilah salah satu sifat apatis yang terbangun dari masa2 yang dilalui baik untuk melihat orde lama, orde baru dan masa reformasi (katanya……) sekarang. Kalau masyarakat sudah berpikiran apatis seperti itu terus siapa yang mesti disalahkan?masyarakat kah, ya jangan lah menyalahkan masyarakat dengan kondisi seperti ini, kasihan banget kalau mesti masyarakat mesti disalah2 kan lagi, sudah cukup beban masyarakat dengan kesulitan ekonomi yang  ada.  Seharusnya yang mesti disalahkan ya mereka yang membuat kondisi seperti ini, ya mereka para penguasa,mereka inilah biang dari masyarakat makin merasa terpojokan oleh keadaan. Dengan begitu banyak kasus2 korupsi yang terungkap (dan ini adalah fenomena gunung es, ini baru puncak2 yang kelihatan, masih begitu banyak dibawahnya yang lebih mencekam kan keadaan) makin membuat masyarakat antipati, bukti nyata nya adalah fenomena makin banyaknya jumlah golput disetiap pilkada, masyarakat berpikir tidak akan ada perubahan nyata dari keikutsertaan meraka di pilkada terhadap nasib mereka.
Sekarang kita melihat penyebab kenapa mengguritanya para wakil dan pemimpin kita saat mereka mendapatkan posisi yang mereka inginkan. Analisanya sebenarnya sangat sederhana, ya logika orang jualan, mereka pakai modal beli barang, meraka harus menjual barang itu dengan menambahkan jumlah modal plus keuntungan, keuntungan ini sebagian dipergunakan untuk tambahan modal untuk membeli barang baru yang akan dijual berikutnya. Ya itu juga yang terjadi di kebanyakan pemimpin dan wakil kita, buat menduduki posisi itu mereka butuh modal besar, ya buat stor ke partai ya buat masang2 baliho,poster dll. Itu butuh modal cukup besar. Mau kah mereka2 ini berkorban uang sebegitu banyak hanya demi mengabdi untuk masyarakat?segelintir dari mereka mungkin ada yang mau,karena tuhan tidak hanya menciptakan setan2 tapi juga ada malaikat, tapi hanya segelintir, mayoritas yang lain??kemungkinan ya seperti orang yang jualan tadi, setelah mendapatkan posisi itu yang berusaha membalikkan modal dulu lalu cari untung untung tambahan modal menyiapkan periode 5 tahun kedepannya lagi. Mudah2an pemikiran gw ini salah dan hanya imajinasi saja, tapi kalau ini bener terjadi?
Ada hal menarik lainnya dari promosi para caleg ini, kenapa ya mesti mereka pasang foto sendiri2? Kenapa mereka tidak patungan sama orang satu partai yang juga jadi caleg untuk pasang poster bareng2, jadi disatu poster ada foto semua caleg dari partai A misalnya, kan kalau begitu menghemat space juga, tidak membuat sembraut lingkungan,  kalau gw lihat dari kejadian ini mereka2 itu memang hanya mementingkan kepentingan pribadi saja, sama orang satu partai saja mereka tidak bisa saling sinergi  apalagi dengan masyarakat banyak, mentalnya sudah rusak dari awal, egonya nya yang dikedepan kan, ga kebayang deh saat mereka nanti berkuasa. Sekali lagi semoga ini hanya dugaan gw saja.

Kalau bahas politik memang ga akan ada habisnya ya..,

Selasa, 25 Juni 2013

PETUNJUK SEDERHANA CARA PENGOPERASIAN ARCGIS BUAT PEMULA

Konsep basis data  identitas  sesuai SNI  penyamaan kode
Diawali peta dasar   peta penggunaan tanah : RTRW :GUPT: Ijin Lokasi : Kemampuan tanah

Fungsi Data setelah diolah :
Pola penatagunaan tanah
Monitoring alih guna tanah
Data ketersediaan tanah
Persediaan tanah
Menyusun data peta IPPT
Penyimpanan folder basis data (waktu mengirim data neraca):
<drive>:\basisdata\
--doc
--dokumentasi mengenai basisdata
--indo
--data cakupan indonesia
--provinsi
–prov1
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--prov2
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--prov…
--kabu1
--kabu2
--kabu…
--karto
–data untuk keperluan kartografi/layout
--tabel
--data tabular, kode atribut, look-up table, ...
--raster
–data data raster yag tidak dibatasi wilayah adm
--subdir...
--subdir...


ARC GIS

Memasukan peta JPEG ke koordinatnya

Sebaran titik nya proporsional, untuk hasil scan titik nya bisa batas alami
Setting dulu jenis koordinatnya: layer klil kanan > properties > coordinate system > projected  coordinate system> national grid (pilih jenis koordinatnya)
Add data : bisa memanggil data dari JPEG, autocad, excel, dll
Catat koordinat yang akan dimasukan, serah jarum jam dari atas ke bawah)
Add data > pilih file JPEG > georeferencing > add control point > klik tarik > klik kanan > input xy > isikan nilai koordinat
Usahakaan klik di tengah-tengah titik nya
View link table > klik titik > delete (untuk menghapus titik, balik lagi ketempat tadi,di zoom to)
Setelah semua titik  dimasukan > cek RMS > View link table (makin kecil nilai RMS makin bagus)
Simpan koordinat kepeta supaya saat peta dibuka koordinatnya sudah ada > georeferencing > regtify > format:TIFF > save
Kalau tidak ada koordinat UTM nya :
Misal koordinat geografi  jadikan decimal degree
100 0 50’ 50 “     100 + (50/60  +  50/3600)


Buka file di ArcCatalog > klik kanan > new >  shapefile > misal :
Name : w_langgamus
Feature type : polygon
Edit > select > projected coordinate system > pilih jenis koordinat


Memindahkan data dari ArcCatalog ke ArcGis bisa ditarik langsung atau pakai add data
Membuat w_code50 dan w_name50
Klik kanan layernya (w_langgamus) > open attribut > option > add field > misal:
Name      : w_code50
Type        : short interger
Precision : 6

Name   : w_name50
Type            : text
Precision     : 50

DIGITASI
Editor > start editing > klik gambar pencil > mulai mendigitasi > buat poligon tertutup >>isi nilai w_code50 dan w_name50 (melalui attribute) > save di editor >save edit
impor koordinat dari excel ke ArcGis > koordinat dalam excel >add data >cari data > sheet data excel > add > klik kanan sheet nya > display xy data >  x field : F2  y field : F2 > edit  > select > pilih koordinatnya
menyimpan   klik kanan sheetnya > data > ekspor data >jadikan format .shp : sekarang petanya sudah dalam format .shp , dilihat di open attribute sudah ada nilai koordinatnya

sebelum titiknya didigit : add data > ambil data shp tadi > klik kanan > open attribute > option > add field > isi name: titik  , precison : 5 > ok
kolom titik di klik kanan > field calculator > titik=”F1-(jmlh titik)
klik kanan sheet tadi > label >  label field (titik) > ok > lalu klik kanan lagi layernya > label feature > stop editing

LATIHAN
q_ciamis_poly_utm.shp >open attribute > option >select by attribute > q_code50 double klil > = > get unique values > klik 1100 (setiap nilai get unique value dijalankan) > apply >klik kanan kolom q_name50 > field calculator >qname50=”kampung” (sesuaikan dengan jenis q_name) > ok
*besar kecil huruf saat memberi nama q_name sangat menentukan, beda kata bisa jadi 2 kolom kalau beda besar kecil huruf*
untuk mewarnai polygon : q_ciamis_poly_utm klik kanan > properties >symbology > categories > unique values > value field :q_name > add all values > pilih salah satu warna > klik kanan > properties for all symbols > outline width nya =0 > apply > ok
ambil data administrasi >  klik kanan > open attribute >option > select by attribute > “AName” > = >get unique value > pilih kec. > apply
Klik kanan a_ciamis_poly_utm > data > ekspor data > namafile.shp > simpan >yes
Pemotongan : arctoolbox > analysis tools > extract > clip > input featute: kab ( yang akan dipotong), clip feature : kec (polygon untuk memotong)


Penyusunan Neraca PGT        Ketersediaan <> Kebutuhan ( analisa ketersediaan lahan untuk kegiatan atau komoditi tertentu)
Analisa Neraca
OVERLAY :
a_ciamis_poly_utm  (administrasi) <> g_ciamis_poly_utm (penggunaan tanah lama)
       arctoolbox > analysis tools >overlay >union > features : administrasi (a)
                                                                                                          penggunaan (g)
                     output features class : nama file > oke


add data : q_ciamis_poly_utm
       arctoolbox > analysis tools >overlay >union > features : ag
                                                                                                          q_ciamis_poly_utm
                     output features class : nama file > oke
agq_ciamis_poly_utm > klik kanan > open attribute table > option > add file >
name : perubahan
type : text
precision : 70
option > select by attribute > g_code <> q_code (penggunaan tanah lama tidak sama dan penggunaan tanah baru) > ada perubahan > apply > liat attribute > perubahan > klik kanan> field calculator > perubahan : g_name +”menjadi”+q_name >ok
option > add file > name: luas , type: 12 , precision: 3
klik kanan luas > calculate geometry > ok (masih m2)
option > add file > name: Ha, type:12, precision:3
klik kanan Ha > field calculator > luas/10000
simpan data ke excel : klik kanan agq_ciamis_poly_UTM > data > ekspor data > ok
buka data di excel (.dbf)
untuk menampilkan tabel : insert > pivot table

ANALISA KESESUAIAN
Overlay : penggunaan tanah baru (q) > RTRW (w) > aqw > open attribute table > option > select by attribute >  w_name > get unique value  > @ > apply
Buat field > name: sesuai , type: text , precision: 20 > select by attribute >
q_name=”…”and w_name=”….”
Sesuai > klik kanan > field calculator> “S” , “T”

Setelah buka file atau sebelum overlay > cek dulu jenis koordinatmya > klik kanan layer > layer >cocokan masing-masingnya

Kalau ada field yang kosong > select lagi petanya (sebagian-sebagian) > explode multi part feature

ANALISA KETERSEDIAAN
Buat field > name: rek_q, type: text, precision: 5
Select by attribute > qname=get unique value
qname=”….”or qname=”…” or qname=”…”
aplly > klik kanan rek_q > field calculator > B(budidaya baik pertanian/non pertanian) / NB(non budidaya)/ sungai dan perairan lainnya

Buat field > name: rek_w, type: text, precision: 5
Select by attribute > wname=get unique value
wname=”….”or wname=”…” or wname=”…”
aplly > klik kanan rek_w > field calculator > KL (kawasan lindung) , KB (kawasan budidaya)

overlay dengan o (gambaran umum penguasaan tanah)

overlay > arctool > analysis tool > overlay > intersect > agqw,o > pilih nama file > start edit > select > explode multi part feature

buat filed rek_o

Select by attribute > oname=get unique value
oname=”….”or oname=”…” or oname=”…”
aplly > klik kanan rek_o> field calculator > PTSB (penguasaan tanah skala besar), Non PTSB, Sungai, danau, situ

analisis ketersediaan:

A. rek_q = NB and rek_o = PTSB and rek_w = KL       Tersedia bersyarat
rek_q = NB and rek_o = PTSB and rek_w = KB       Tersedia untuk kegiatan budidaya sesuai tata ruang

B. rek_q = B and sesuai = sesuai Tersedia dalam rangka optimalisasi penggunaan tanah
rek_q = B and sesuai = tidak sesuai Tersedai dalam rangka penyesuaian penggunaan tanah

C. rek_o = PTSB and sesuai = sesuai Tersedia dalam rangka optimalisasi penggunaan tanah
rek_o = PTSB and sesuai = tidak sesuai Tersedai dalam rangka penyesuaian penggunaan tanah


penguasaan tanah skala besar minimal 10 HA




JPEG --> ARCGIS

- Siapkan Peta (jpg,png,tif.shp)
- Kalau Petanya masih raster  dikonversikan dalam format vektor (digitasi) samakan dengan peta administrasi
- Kalau datanya format vektor (shp)  disamakan dengan peta administrasi (dibuat blanko)
- Konversi format raster ke vektor :
a. Rektifikasi : Transformasi data, data yang belum mempunyai koordinat geografis menjadi data mempunyai koordinat geografi
1. Tampilan peta administrasi.png
2.  tampilkan tool GEOREFERENCING
3. Klik ADD CONTROL POINT, isikan koordinat, minimal 4 pojok
4. klik GEOREFENCING  UPDATE GEOREFERENCING  RECTIFY    : peta dasar sudah berkoordinat
b. Digitasi
1. ArcCatalog
2.  buat file (format shp)  klik kanan  new  shapefile
3. buat nama file dan jenis feature  edit pilih proyeksi
4. Ambil file peta administrasi yang terRektifikasi
5. editor  start editing  cretae feature  DIGITASI
C. Edit data attribut
klik kanan pada layer yg sudah didigit  open attribut option add filed  isi data  sebelum mengisi attribut aktifkan start editing  isi attribut


Membuat peta penggunaan
- ambil citra
- pilih salah satu kec (hollow kan adm: klik symbology   features  single symbol  apply)
- select feature (lokasi yg akan diolah)
- di file induknya :data  ekspor data
- mulai lakukan pemotong berdasar penggunaan di citra
- isi kan attribut berdasar data yang ada
- muncul kan warna di menu symbology


Cara memindahkan data dari excel ke arcgis:
- (titik,x,y) :buat data di excel
- tools add xy data edit (sesuai kan koordinat (pilih project coordinate system)
- x toll pro feature conversion  make one polygon from  points (pilih tempat menyimpannya)

Cara menghilangkan angka yang  berbayang di belakang grid:
Klik kanan gambar  properties  grid  label  additional properties  number format  rounding jadikan 0



TATA CARA PENETAPAN HAK PENGELOLAAN