Sifat morfologi tanah adalah sifat sifat
tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang.
1. Batas
batas horison, dalam pengamatan tanah di lapang
ketajaman peralihan horison horison ini dibedakan ke dalama beberapa tingkatan
yaitu: nyata (lebar peralihan kurang dari 2,5 cm), jelas (lebar peralihan
2,5-6,5 cm), berangsur (lebar peralihan 6,5-12,5 cm) dan baur (lebar peralihan
lebih dari 12,5cm)
2. Warna
tanah, penyebab perbedaan warna permukaan tanah
umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik, makin tinggi kandungan bahan
organik warna tanah makin gelap
3. Tekstur, tekstur tanah menunjukan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (< 2mm). Di lapangan tekstur tanah dapat ditentukan dengat memijit tanah basah diantara jari-jari, sambil dirasakan halus kasarnya yaitu dirasakan adanya butir-butir pasir, debu dan liat.
4. Struktur,
struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir butir tanah. Gumpalan
struktur ini terjadi karena butir butir pasir, debu dan liat terikat satu sama
lain oleh suatu perekat seperti bahan organik,oksida-oksida besi dan lain-lain.
Tanah dengan struktur baik (granuler,remah) mempunyai tata udara yang baik,
unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
5. Konsistensi,
konsistensi tanah menunjukan kekuatan daya kohesi butir butir tanah atau adhesi
butir butir tanah dengan benda lain. Tanah yang mempunyai konsistensi baik
umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Konsistensi
merupakan bagian dari rheologi (ilmu yang mempelajari perubahanperubahan bentuk
dan aliran suatu benda).
6. Drainase
tanah, mudah tidaknya air hilang dari tanah menentukan
klas drainase tanah.Berdasarkan klas drainasenya tanah dibedakan menjadi klas
drainase terhambat (tergenang) sampai sangat cepat (air sangat cepat hilang
dari tanah)
7. Bulk
density, merupakan petunjuk kepadatan tanah,
ini menunjukan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah
termasuk volume pori pori tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk
density yang berarti sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.
Partikel density adalah berat tanah
kering per satuan volume partikel partikel (padat) tanah, jadi tidak termasuk
volume pori-pori tanah.
8. Pori
pori tanah, adalah bagian yang tidak terisi bahan
padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan
menjadi pori pori kasar (berisi udara dan air gravitasi/air yang mudah hilang
karena gaya gravitasi) dan pori-pori halus (berisi kapiler atau udara).
9. Potensi
mengembang dan mengerut (nilai COLE), sifat mengembang dan
mengerut tanah disebabkan oleh kandungan mineral liat montmorillonit yang
tinggi.
10. Kematangan
tanah (nilai n), tanah yang belum matang adalah tanah
tanah yang seperti lumpur cair sehingga bila diremasakan mudah sekali keluar
dari genggaman sela sela jari.
Sifat kimia tanah
1. Reaksi
tanah
(pH tanah), menunjukan sifat kemasaman atau
alkalitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Unsur hara mudah diserap akar
tanaman pada pH tanah sekitar normal karena pada pH tersebut kebanyakan unsur
hara mudah larut dalam air.
2. Koloid
tanah,
adalah
bahan mineral dan bahan organik yang sangat halus sehingga mempunyai luas
permukaan yang sangat tinggi per satuan berat (massa), yang termasuk koloid
adalah liat (koloid anorganik) dan humus (koloid organik).
3.
Kapasitas tukar kation (KTK),
adalah banyaknya kation yang dapat dijerap oleh tanah per satuan berat tanah.
Kation adalah ion bermuatan positif, didalam tanah kation kation tersebut terlarut
di dalam air tanah atau dijerap oleh koloid koloid tanah. Tanah dengan KTK
tinggi mampu menjerap dan menyediakan unsur hara lebih baik dari pada KTK
rendah.
4.
Pertukaran anion,
banyak ditemukan pada mineral liat amorf dan liat Al dan Fe Oksida
5.
Kejenuhan basa,
menunjukan perbandingan antara jumlah kation kation basa dengan jumlah semua
kation yang terdapat dalam komplek jerapan tanah.Basa-basa umumnya mudah
tercuci sehingga tanah dengan kejenuhan basa tinggi menunjukan bahwa tanah
tersebut belum banyak mengalami pencucian dan merupakan tanah yang subur.
6. Unsur unsur hara esensial, adalah unsur hara yang sangat diperlukan tanaman, fungsi nya tidak dapat digantikan oleh unsur lainnya. Unsur hara esensial ini dapat berasal dari udara,air atau tanah, terdiri dari: unsur makro (C,H,O,N,P,K,Ca,Mg,S) dan unsur mikro (Fe,Mn,B,Mo,Cu,Zn,Cl,Co)
7.
Mekanisme dan penyerapan unsur hara,
tanaman dapat menyerap unsur hara melalui akar atau melalui daun
8.
Nitrogen,
di dalam tanah berasal dari bahan organik tanah, pengikatan oleh mikroorganisme
dan N udara, pupuk, air hujan. Fungsinya untuk memperbaiki pertumbuhan
vegetatif tanaman dan untuk pembentukan protein
9.
Fosfor,
di tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan, mineral di dalam tanah,
berguna untuk pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan bunga buah dan
biji, mempercepat kematangan, memperkuat batang tidak mudah roboh.
10.
Kalium (K),
di tanah berasal dari mineral mineral primer tanah dan pupuk buatan. Berguna
untuk pembentukan pati, mengaktifkan enzim, pembukaan stomata, dll.
11.
Kalsium (Ca),
di tanah berasal dari mineral mineral primer, karbonat dan garam-garam
sederhana. Berguna untuk penyusunan dinding dinding sel tanaman, pembelahan sel
dan untuk tumbuh.
12.
Magnesiun (Mg),
di tanah berasal dari mineral kelam, garam dan kapur. Berguna untuk pembentukan
klorofil, sistem enzim dan pembentukan minyak.
13.
Belerang (S),
berfungsi untuk pembentukan protein.
14. Unsur unsur
mikro,
diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, kalau terdapat dalam jumlah
yang berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Di tanah berasal dari mineral
mineral dalam bahan induk tanah dan bahan organik.
Sumber : Buku Ilmu Tanah, Sarwono Hardjowigeno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar