Air merupakan sumberdaya yang sangat diperlukan
oleh makhluk hidup baik untuk memenuhi kebutuhan maupun menopang hidupnya
secara alami. Kegunaan air yang bersifat menyeluruh dari setiap aspek kehidupan
menjadi semakin berharga air baik jika dilihat dari segi kuantitas maupun
kualitasnya. Berikut Standar Nasional Penggunaan air berdasar jenis kegiatan:
1.
Standar Kebutuhan Air Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah Penduduk.
Kebutuhan
air domestik akan dipengaruhi juga oleh pola konsumsinya seperti penduduk kota
menggunakan air lebih banyak dibandingkan penduduk desa. Berdasarkan SNI tahun
2002 tentang sumberdaya air penduduk kota membutuhkan 120L/hari/kapita, sedang
penduduk pedesaan memerlukan 60L/hari/kapita. Berdasarkan asumsi tersebut maka
dapat diformulasikan kebutuhan air penduduk desa maupun kota (SNI, 2002).
Kebutuhan
air penduduk pedesaan = penduduk x 365 x 60 L = ……. L/Tahun.
Kebutuhan
air penduduk perkotaan = penduduk x 365 x 120 L = …. L/Tahun.
2.
Kebutuhan air untuk perikanan
Aspek
perikanan merupakan kegiatan yang banyak sekali menggunakan air karena tentu
untuk menggenagi kolam budidaya ikan diperlukan air dalam volume besar agar
tercipta tempat hidup yang cocok untuk perkembangan ikan. Setiap jenis budidaya
ikan akan berbeda pola penggunaan airnya, misalnya untuk ikan lele dumbo
memerlukan 1x dalam sebulan sedangkan ikan gurame perlu 1 minggu sekali (SNI,
2002).
keterangan
:
Q(FP) = Kebutuhan air untuk perikanan
(m3/hari),
q(f) = Kebutuhan air untuk pembilasan
(mm/hari/ha),
A(FP) = Luas kolam ikan (ha).
3.
Kebutuhan air untuk peternakan
Bidang
peternakan juga membutuhkan air untuk minum ternak,Cara untuk menghitung
kebutuhan air ternak adalah menghitung jumlah ternak dan mengalikan dengan
kebutuhan airnya. Jenis ternak yang berbeda memiliki kebutuhan air yang berbeda
pula. Besar kecilnya peternakan akan berpengaruh juga terhadap kebutuhan airnya
seperti peternakan skala besar dengan jumlah ternak yang banyak dan jenisnya
sapi, maka konsumsi air akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah ternak babi yang sama, Jenis ternak
juga memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan air.
dimana
:
Q(L) : Kebutuhan air untuk ternak (m³/tahun)
q(c/b) : Kebutuhan air untuk sapi/kerbau
(liter/ekor/hari)
q(s/g) : Kebutuhan air untuk Domba/Kambing
(liter/ekor/hari)
q(pi) :
Kebutuhan air untuk babi (liter/ekor/hari)
q(po) : Kebutuhan air untuk unggas
(liter/ekor/hari)
P(c/b) : Jumlah sapi/kerbau
P(s/g)
: Jumlah domba/kambing
P(pi) : Jumlah babi
P(po)
: Jumlah unggas
Tabel
1. Unit kebutuhan air untuk peternakan
4.
Kebutuhan air untuk Industri
Kebutuhan
air untuk industri merupakan kebutuhan untuk kegiatan produksi meliputi bahan
baku, pekerja, industri dan kebutuhan pendukung industri lainnya untuk
memperoleh data yang akan digunakan untuk menghitung kebutuhan air industri
diperlukan kuesioner dan wawancara langsung, namun jika datanya terbatas maka
prediksi penggunaan air dapat menggunakan standar dari Direktorat Teknik
Penyehatan, Ditjen Cipta Karya Depertemen Pekerjaan Umum. Besar kebutuhan
rata-ratanya adalah 2.000 lt/unit/hari atau 500 lt/hari/karyawan.
Tabel 2. Kebutuhan Air Industri Berdasarkan Beberapa Proses Industri
Proyeksi kebutuhan air
industri sangat kompleks dengan segala faktor-faktor yang ikut mendukungnya.
Semakin besar suatu industri maka pemanfaatan air akan semakin banyak, hal ini
juga dipengeruhi oleh jenis industri yang diusahakan misalnya industri sedang
minuman ringan lebih kecil kebutuhannya dibandingkan industri besar minuman
ringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar