Rabu, 29 Februari 2012

MENYAKITI ATAU DISAKITI

Pilih mana menyakiti atau disakiti? Pasti bingung mau milih mana, apalagi itu dilakukan dengan orang yang sudah jadi soulmate kita sekian waktu. Memang dalam sebuah hubungan kadang kita dihadapkan dengan pilihan ini, kadang malah kita diharuskan dalam waktu singkat untuk menentukan pilihan itu. Walau sebenarnya dari hati kecil kita itu sebenarnya sangat bertentangan,tapi keadaan berkata lain.
Sebenarnya tidak terlalu rumit sih, tinggal kita mau keadaan kedepannya kayak apa. Maksudnya kedepan nya kita mau memposisikan diri sebagai penanggung rasa bersalah atau orang yang harus dikasihani. Rasa bersalah akan timbul saat kita menyakiti, rasa bersalah ini bisa sampai mati kalau orang yang kita sakiti benar-benar tidak mau menerima perlakuan kita alias kita itu memang bukan tipe yang jago dalam menyakiti. Kalau ini yang terjadi ujung-ujung nya kita bisa jadi “pecundang gila” sampai episode terakhir kehidupan karena rasa bersalah yang terbangun itu bisa membuat kita akan mengemis kata maaf.Kuat tidak dengan keadaan ini? Kalau tidak pilih option kedua, jadilah orang yang disakiti, ini kita mesti pintar-pintar mencari moment nya……,saat moment itu datang langsung sikat,ya wujud nya saat dia yang minta untuk berakhir maka dengan wajah settingan sedih terima lah..,maka mulai detik itu kita akan jadi mahkluk yang disakiti, dan itu kadang membawa rahmat yang besar. Kita akan jadi insan yang perlu dikasihani perhatian nya tetap akan didapat,dan yang teramat penting silaturahmi akan tetap terjaga dan tidak perlu jadi pecundang gila di setiap episode kehidupan.
Ya begitulah kehidupan…..,apalagi kehidupan percintaan, kadang cinta memang derita tiada akhir bagi para pecundang-pecundang tapi cinta akan jadi anugerah bagi penakluk cinta. Dan yang mesti kita ingat bahwa hidup itu pilihan. Dan saat menentukan pilhan bersiaplah dengan keadaan terburuk..,hanya para pecundang yang akan menyesali setiap pilihan yang telah dibuatnya.

GAGAL

Kata “gagal” begitu menakutkan buat sebagian besar umat manusia. Gagal dalam semua hal kehidupan, baik itu gagal dalam belajar alias dapat nilai yg teramat jelek, gagal dalam pacaran baik itu disakiti atau menyakiti yg berujung pegat alias putus, gagal dalam dunia pekerjaan ini bisa dengan mandeknya karier atau suasana kantor tidak nyaman bisa juga uang yang didapat jauh dari cukup, bisa juga gagal dalam hidup bisa dengan rasa hidup yang begitu hampa.
Saat kegagalan itu datang, umat manusia biasanya memulai action dengan masang muka sedih, muka yang ga enak banget buat dilihat. Sesaat kemudian kelenjar air mata nya mulai bekerja keras, dan mata pun mulai basah, bagi yang agak boros air matanya di tumpahin ke muka bumi ini,ya sebagai wujud protes pada nasib dan takdir nya. Salahkah ini? Kalau Cuma ini saja iya salah…,menyesal akan takdir yang ada sangat tidak ada manfaat nya dan seakan kita lebih pintar dan tahu dari pada sang pencipta. Menangisi kegagalan wajar, tapi itu yang buat kita dekat sama sang pencipta. Ya kadang umat manusia merasa tak butuh sang pencipta saat memiliki semua yang dia mau, maka beruntunglah ada kegagalan.
Dalam hidup ini sebenarnya kita cuma mengikuti scenario yang sudah ditulis sebelum kita lahir. Jadi saat ada kegagalan yakin lah setelah itu akan ada bahagia yang lebih besar dari pada kegagalan yang sedang terjadi, karena hidup ini dinamis.Saat gagal itu datang sikapilah sewajarnya……………………………………………………..

TATA CARA PENETAPAN HAK PENGELOLAAN